suatu hari, Rasul menyaksikan seorang wanita yang sedang memaki-maki pembantunya, padahal pembantunya tersebut sedang berpuasa. Menyaksikan kejadian ini, kemudian Nabi mengambil makanan, dan berkata, "makanlah!".
Wanita itu berkata, "Ya Rasul, saya ini sedang berpuasa", kemudian Nabi menjawab, "Bagaimana mungkin engkau berpuasa, padahal telah engkau maki pembantumu. Puasa bukan hanya menahan makan dan minum saja. Allah telah menjadikan puasa sebagai perisai, selain makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari perkataan tercela yang merusak nilai puasa".
Dan sambil berlalu, Rasulullah berkata, "alangkah sedikitnya orang yang berpuasa, alangkah banyaknya orang yang lapar".
Orang bisa saja menahan makan dan minum, tetapi ia gagal memperoleh pahala. Karena yang dia lakukan adalah puasa lahir (fisik) dengan tidak disertai makna untuk berpuasa bathin yang berbalut iman.
(sumber : Menjawab Tantangan Zaman II)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar