Me & My Imagination

Tanpa imajinasi saya hanya barang mati, tanpa imajinasi dunia saya kecil

dengan imajinasi saya bisa terbang, melampaui diri, melampaui kini, melampaui disini

dengan imajinasi saya jadikan tiada menjadi ada

Ilmu pengetahuan adalah gudang penyimpan hasil imajinasi

Sedang imajinasi adalah mesin cetak ilmu pengetahuan

Selasa, 19 Juni 2012

Kucing



Rasulullah SAW menekankan pada beberapa hadis bahwa kucing tidak najis. Rasulullah SAW menyebutnya sebagai binatang yang berkeliing di sekitar rumah. Rasulullah SAW bahkan berwudhu menggunakan air bekas minuman kucing karena dianggap suci. Pertanyaan yang muncul, apakah Rasulullah SAW yang ummi (buta baca-tulis), adalah seorang dokter berpengalaman sehingga berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis. Beliau juga mengatakan bahwa anjing najis. Informasi ini telah dikenal dan diakui secara ilmiah. La1u, bagaimana Rasulullah mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?. tentang masalah tersebut. Untuk mendukung keakuratan, maka telah dilakukan berbagai percobaan. Hasilnya sesuai dengan apa yang disabdakan Rasulullah empat belas abad yang lalu, iaitu :

Fakta dan Eksperimen terkait Kucing
Dalam bahasa Arab kucing dinamakan qith, sanur, dhayyun, hirr, bas (dialek penduduk syam), masy (dialek penduduk Etiopia), qathawah (dialek semenanjung Arab). Kebiasaan kucing yang dikenal adalah membersihkan dirinya. Menurut seorang pastur, kucing adalah binatang yang bersih karena kegiatan hariannya adalah membersihkan diri. Tidak ada bagian tubuh kucing yang terlupakan.

Untuk diketahui bahwa pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri dan kulit yang melindungi berbagai macam otot yang dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia. Permukaan lidahnya tertutupi oleh berbagal benjolan kecil yang runcing berbentuk geregaji. Benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Kucing dilengkapi dengan alat pembersih yang paling canggih, yaitu lidah dengan permukaan yang kasar yang bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya. Tidak aneh jika kucing suka meminum susu. Caranya menggunakan lidah dalam menjilat susu yang sangat sulit untuk digambarkan. Ketika meraba lidah kucing, kita akan merasakan bahwa lidahnya ditutüpi oleh berbagai benjolan yang berfungsi seperti gergaji. Sebagian orang mengira bahwa benjolan tersebut dipergunakan sebagai kantong kecil untuk membawa aliran susu ke mulut agar proses penelanan berlangsung sempuma. Akan tetapi, gambaran yang dapat kita ketahui sekarang ternyata tidak sama seperti fungsi lidah biasa. Semua itu berbeda dengan apa yang digambarkan oleh sebagian orang yang mengatakan bahwa kucing menggunakan lidahnya untuk minum dengan membuat perut lidah untuk membawa cairan atau susu. Proses seperti ini tidak menyebabkan cairan kembali ke bejana (tempat cairan).

Selanjutnya, hasil penelitian laboratorium serta temuan terkait adanya kuman dan mikroba (jika itu ada) akan dapat kita dijelaskan sebagai berikut :

Hasil Penelitian Laboratorium
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, seperti punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan contoh (sample) dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Selain itu, diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan mengusap lidah. Maka hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut :

  1. Hasil yang diambil dan kulit luar ternyata negatif, meskipun dilakukan berulang-ulang.
  2. Perbandingan yang ditanamkan memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dan dinding mulut.
  3. Cairan yang diambil dan permukaan lidah memberikan hasil negatif.
  4. Kuman yang ditemukan saat proses penelitian dilakukan berasal dan kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
  5. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.

Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.

Komentar Para Dokter yang Bergelut dalam Bidang Kuman
Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit. Setelah melakukan penelitian terhadap berbagai cairan untuk membandingkan liur manusia, anjing, dan kucing, Dr. Gen Gustaf sin menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, kemudian manusia memiliki seperempat dan anjing, lalu pada kucing terdapat setengah dan kuman manusia. Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.

Kucing tidak menyukai air, karena air tempat yang sangat subur untuk tumbuhnya bakteri, terlebih lagi pada air yang tergenang. Kucing menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia menjauh dan panas matahari, tidak dekat dengan air. Tujuannya supaya bakteri tidak berpindah kepadanya. lnilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.

Mukjizat pada Hadis Nabi
Sisa makanan kucing hukumnya sud. Hadis Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya. Lalu, ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum. Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW pemah bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di ruinah (binatang rumahan),” (HR A1-Tirmidzi, Al-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Diriwayatkan dan Au bin Al-Hasan, dan Anas yang mencenitakan bahwa Nabi SAW pergi ke Batbhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu. Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”

Diriwayatkan dan Dawud bin Shalih Al-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, ternyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut, lalu ia membersihkan bagian yang disentuh kucing, lalu Aisyah menegurnya. Rasulullah SAW bersabda, Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliing.” Aisyah pernah melihat Rasulullah SAW berwudhu dan sisa jilatan kucing, (HR Al-Baihaqi, Abd A1-Razzaq, dan A1-Daruquthni).

Diriwayatkan dan Abu Qatadah r.a. yang mendengar Rasulullah SAW bersabda tentang kucing, “Ia tidak najis. Ia binatang yang sering keliling di antara kalian.” Hadis ini diriwayatkan Malik, Ahmad, dan imam hadis yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dan sisa makanannya suci.

Sisi Kemukjizatan
Hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah dilakukan di laboratorium khusus hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Tak lebih bersih dari manusia. Allah SWT membekali kucing dengan otot yang melindungi kulitnya dan kuman. Lidahnya dilengkapi dengan benjolan-benjolan yang berguna untuk membersihkan badannya, di setiap tempat baik yang dekat dengan mulutnya sampai ujung kepala yang dibersihkan dengan tangannya.

Pada air liurnya terdapat kuman yang lebih sedikit sekitar seperempat dan kuman manusia. Pada air liurnya terdapat unsur yang membersihkan. Ketika ia minum dari bejana tempat minum manusia, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dan lidahnya. Dan hadis-hadis tersebut jelaslah bahwa ketika Nabi SAW mengatakan bahwa kucing itu suci lalu berwudhu dengannya, Nabi menunjukkan kepada kita tentang sucinya kucing. ini luar biasa sekali. Bagaimana mungkin Nabi SAW mengetahui bahwa kucing itu tidak najis.

Adapted from “Ensiklopedia”

Tidak ada komentar: