Me & My Imagination

Tanpa imajinasi saya hanya barang mati, tanpa imajinasi dunia saya kecil

dengan imajinasi saya bisa terbang, melampaui diri, melampaui kini, melampaui disini

dengan imajinasi saya jadikan tiada menjadi ada

Ilmu pengetahuan adalah gudang penyimpan hasil imajinasi

Sedang imajinasi adalah mesin cetak ilmu pengetahuan

Kamis, 15 Maret 2012

TETANGGA

Sebuah peribahasa dari Bulgaria menyebutkan bahwa “seorang tetangga yang balk lebih penting dari pada saudara laki-laki” Peribahasa ini menggambarkan orang Bulgaria sungguh bijak, karena mereka lebih percaya mengharuskan kita untuk berbuat untuk lebih “memilih tetangga, bukan rumah. Artinya, tetangga yang buruk sama saja membuat rumah kita jauh dan kesempurnaan.

Dalam catatan sejarah, sebagian besar, jika tidak semua, banyak konflik terjadi diantara tetangga. Ketegangan antara Pakistan dan India adalah contoh kasusnya, dan konflik Palestina - Israel. Pertimbangkan juga konflik berkepanjangan antara Britania Raya dan fraksi-fraksi di Irlandia, kebencian antara Amerika Serikat dan Kanada, atau Thailand dan negara tetangganya yang miskin, Kamboja, atau kebencian antara Cina untuk India dan sebaliknya, atau konfrontasi Sukarno terhadap Malaysia. Banyak orang akan mengatakan bahwa ibu dan semua konflik adalah agama dan keserakahan.

Namun, jika kita melihat ratusan contoh konflik dan perang antara orang-orang dan agama yang sama dan kekayaan negara yang sama, kita akan menyadari bahwa kedekatan geografis merupakan penyebab konflik yang Iebih besar. Emas, Religi dan Kejayaan (Gold, Gospel, Glory) hanyalah alasan untuk bermasalah dengan tetangga kita.
Semua agama mengajarkan sesuatu kebaikan dan keramahan. Di sekolah di ajarkan untuk ‘mencintai sesama. Konfusius memberitahu untuk ‘jangan pernah memaksakan pada orang lain apa yang kita pilih untuk diri sendiri’ dan Nabi Muhammad mengatakan ‘jangan melukai siapa pun agar tidak ada yang menyakiti kita.

Ciuman Untuk Kedamaian
Menaik untuk dilihat, karena itu, mengapa isu penutupan tanah KTMB melanda hubungan bilateral antara Singapura dan Malaysia selama bertahun-tahun? Serta banyak hal lain yang belum terselesaikan - dan air dan pasir hingga masalah penggunaan wilayah udara Malaysia dan ketidakbahagiaan Malaysia atas reklamasi tanah oleh Singapura. Namun, jika masalah ini harus diselesaikan sepanjang hidup kita, akan ada isu-isu lain yang akan muncul. Bahkan yang terbaru adalah klaim Menteri Pariwisata Malaysia tentang kepiting cabe adalah warisan Malaysia mengakibatkan gejolak dengan Singapura yang merasa bahwa dua item makanan khas Singapura adalah kepiting cabai dan nasi ayam. Jadi bagaimana Malaysia berani mengklaim kepiting cabai sebagai milik mereka? Tidak lengkap sebuah lelucon tanpa membicakan hal ini. Lalu, apa gunanya tetangga?

Hubungan Malaysia-Indonesia juga jauh dan ketenangan. Kasus terbaru adalah penyalahgunaan pembantu yang ditiupkan oleh media dalam sorotannya. Yang tidak disebutkan, bahwa 5 kasus dan total 1 juta pembantu adalah persentase yang kecil dan kekerasan domestik yang terjadi di Indonesia. Tetapi untuk masyarakat Indonesia, lebih menarik untuk melihat Malaysia sebagai tetangga yang memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan terhadap pembantu. Hal yang sama juga dilakukan media Malaysia untuk melukiskan Indonesia sebagai orang yang tidak bersyukur atas kesempatan untuk bekerja di Malaysia ketika begitu banyak warga Malaysia yang menganggur. membakar rumah untuk mengusir tikus. Kita hanya menunggu waktu para pemimpin kita untuk menyadari pentingnya kebaikan bagi negara tetangga. Terlalu lama kita melihat persaingan diantara satu sama lain dan menjadi parasit yang menggagalkan nilal bekerja sama untuk mengalahkan dunia. Terlalu sering, kita mendapatkan politisi dan media mengeruk keuntungan dengan menggunakan konflik ini.

Saya banyak membaca beberapa buku sejarah yang digunakan oleh mahasiswa di Malaysia, Singapura dan Indonesia. Dan, saya tidak menemukan sesuatu yang baik dalam diri mereka tentang satu sama lain negara mereka. Saya tidak akan mengulang apa yang dikatakan dalam beberapa buku, karena mungkin akan menjadi fitnah tersendiri dan yang dikeluarkan majalah ini. Ya, begitulah keburukan dan penyimpangan yang terjadi, bahwa sejarah ditafsirkan begitu berbeda dan keanehan. Sedikit sekali kesempatan untuk generasi penerus kita untuk melihat satu sama lain sebagai teman alami bukan tetangga konfrontatif.

Prasangka juga tidak terbatas pada negara. Karena, berapa banyak dan kita yang menjaga hubungan baiknya dengan tetangga dengan asumsi kita mengerti mereka? Banyak kemungkinan yang bisa mengubah semuanya seperti ketika’mereka’ memarkir mobil terlalu dekat ke rumah kita, atau anak-anak mereka membuat kebisingan ketika kita tidur. Namun, tidak butuh banyak alasan bagi kita untuk tidak menyukai tetangga kita sendiri. Semua adalah gambaran dimana kita dibesarkan, dan sayangnya, juga dilatih di sekolah.

Kemakmuran Tetangga
Beberapa dekade lalu, Malaysia datang dengan kebijakan kemakmuran negara tetangga, yang datang dan kesadaran bahwa untuk untuk maju ke depan, semua negara tetangga juga harus bergerak maju. Jika tidak, tetangga yang terlemah akan menyeret kejatuhan. Meskipun dikritik sebagai omong kosong belaka, penulis Robert Kiyosaki memiliki titik penting ketika ia mengatakan bahwa kekayaan bersih kita adalah rata-rata dan lima teman kita terbaik. Karena itu, jika ditanya waktu yang tepat untuk membentuk pasar bebas bersama di ASEAN, dengan bakat dan ide yang ada, sekaranglah waktunya. Karena hal itu akan melahirkan kebutuhan untuk menjadi tetangga yang baik, dan mencapai kesejahteraan bersama. Pada bagiannya, mulailah mencintai tetangga kita. Yang benar-benar akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik sepanjang waktu.

Tidak ada komentar: