Apakah kalian belum pernah mendapatkan dialog yang berimbang dan terang-terangan tentang poligami selama ini?
Sedangkan banyak pertanyaan bercokol dibenak kita tentang topik yang satu ini.
Jika jawabannya iya,
maka ceburkan diri kalian secara total tanpa ragu apalagi merasa bersalah lewat dialog yang merangsang ini. Bersama ustad tekenal di Alam Semesta.
Mr. :
Apa boleh saya menambah isteri Ustad?
Ustad :
Oh boleh. Kenapa tidak kalau sudah cukup syaratnya.
Mr. :
Apa boleh saya menambah isteri Ustad?
Ustad :
Oh boleh. Kenapa tidak kalau sudah cukup syaratnya.
Mr. :
Apa saja syaratnya Ustad?
Ustad :
Syaratnya anda sudah mampu memberi nafkah lahir dan bathin.
Kemudian sanggup untuk berlaku adil.
Mr. :
Sudah ustad.
Ustad :
Mr. :
Sudah ustad.
Saya termasuk orang kaya di kampung ini.
Ustad :
Apa anda yakin bisa berlaku adil?
Mr. :
Yakin ustad.
Saya sudah merancang daftar segala pembagiannya secara adil.
Mulai dari jam nginap saya di masing-masing rumah mereka, model rumah, jumlah belanja rumah tangga.
Pokoknya semuanya sudah saya bagi rata Ustad.
Ustad :
Ustad :
Oh kalau begitu ya sudah, jangan ditunda-tunda lagi.
Sebab bila anda sudah mampu menghidupi lebih dari satu isteri, kenapa hanya satu isteri. Itulah gunanya kita kaya harta.
Jadi bisa lebih banyak membantu orang lain.
Mr. :
Mr. :
Tapi ada sedikit keraguan di hati saya Pak Ustad.
Ustad :
Apa yang ada ragukan?
Mr. :
Hmm ... begini Ustad.
Mereka ini rata-rata juga kaya Ustad.
Saya kenalnya kan karena kami sama-sama pengusaha.
Jadi mereka juga punya perusahaan.
Dan sebagian mereka juga karyawan perusahaan.
Singaktnya tidak ada yang kurang secara finansial.
Ustad :
Ustad :
Oh kalau begitu ya jadi meragukan niat anda.
Coba anda jawab dengan jujur.
Sebenarnya anda ingin membantunya atau ada tujuan lain?
Mr. :
Ya kalau saya mau jujur, masih banyak yang bisa saya bantu sebenarnya ustad.
Ustad :
Hmm … kalau begitu sebaiknya anda dahulukan membantu sanak saudara anda.
Itu lebih baik bagi anda.
Mr. :
Ya tapi... Apa tidak boleh saya menambah isteri ustad?
Ustad :
Bukan tidak boleh. Tapi alasan anda kurang afdol.
Mr. :
Maksudnya tidak sah secara agama Ustad?
Ustad :
Kalau soal sah, sah. Tapi kurang afdol.
Agama kita membolehkan.
Kawinilah olehmu isteri itu sampai 4. Kalau kamu sanggup berlaku adil. Itu kuncinya.
Mr. :
Mr. :
Kalau begitu berarti boleh ustad?
Ustad :
Ya boleh sebenarnya. Itulah kelebihan agama kita.
Tuhan maha bijaksana.
Karena laki-laki itu nafsunya lebih tinggi dari perempuan.
Jadi diberilah kelonggaran untuk laki-laki untuk mengawani secara sah lebih dari satu isteri. Tapi kalau perempuan tidak boleh. Kalau boleh nanti bisa kacau.
Mr. :
Mr. :
Hmm … begitu ya Ustad. Berarti boleh ya karena memang saya tertarik karena nafsu?
Ustad :
Oh kenapa tidak. Itu kan sudah kodrat. Asal seorang laki-laki itu normal,
pasti dia punya nafsu.
Mr. :
Ya tapi …. apa tidak sebaiknya dikendalikan Ustad?
Ustad :
Lho tapi anda yang mengaku memang bernafsu tadi?
Mr.
Ya tiba-tiba terpikir saja begitu ustad.
Ustad :
Ustad :
Terpikir maksudnya?
Mr. :
Ya jadi terpikir berarti …
saya menikah lagi karena untuk memuaskan nafsu dari pada untuk membantu.
Ustad :
Ya membantu itu kan salah satu alasan.
Tapi bukan satu-satunya alasan.
Mr. :
Mr. :
Kalau begitu apa bedanya dengan selingkuh ustad?
Ustad :
Lho? Itu beda. Beda.
Kalau selingkuh itu tidak sah.
Karena dilakukan secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan isteri
dan tidak ada saksinya.
Jadi itu tidak sah secara rukun dan syariatnya.
Mr. :
Jadi kalau saya sudah terlanjur selingkuh ustad?
Ustad :
Ya sebaiknya nikah betullah secara resmi.
Jadi anda jadi terhindar dari dosa.
Malah menjadi pahala jika anda bisa berlakuk adil.
Mr. :
Mr. :
Hmm …. Begitu ya ustad.
Sebenarnya tidak terlalu sulit ya ustad?
Ustad :
Ya tidak lah.
Ya tidak lah.
Agama sebenarnya bukan untuk menyulitkan manusia.
Wong dari Tuhan kok.
Jadi Tuhan tahu persis apa kebutuhan manusia.
Samalah dengan manual sebuah mesin. Yang menciptakannya Tuhan. Tentu petunjuk pemakaiannya juga menggunakan petunjuk dari Tuhan.
Pasti kita akan selamat.
Mr. :
Mr. :
Tapi kalau isteri pertama saya tidak setuju bagaimana ustad?
Ustad :
Ya sampaikan maksud anda dengan sebaik-baiknya.
Jangan memaksa.
Mr. :
Tapi saya kok ragu dia akan setuju ustad?
Ustad :
Apa sudah pernah dicoba?
Mr. :
Ya dari pembawaan dan diskusi-diskusi tentang poligami dengan dia selama ini,
sepertinya dia tidak setuju ustad.
Ustad :
Coba sampaikan dengan lemah lembut dulu.
Coba dengan penuh pengertian.
Kalau dia tidak bisa terima,
baru sampaikan dengan tegas.
Mr. :
Mr. :
Maksudnya dengan paksaan ustad?
Ustad :
Bukan. Memaksa tidak boleh.
Bukan. Memaksa tidak boleh.
Cuma tegaskan bahwa yang anda lakukan bukan sebuah tindakan semena-mena.
Tapi sudah ada hukumnya dalam agama kita.
Jadi anda adalah pemimpin dalam rumah tangga.
Dan dia yang dipimpin.
Dalam agama kita, seorang isteri itu harus taat dan patuh pada suaminya.
Bahkan dalam suatu hadis dikatakan, ridho Allah pada seorang isteri itu diatas ridhoNya pada suaminya.
Asal suaminya ridho, maka Tuhan pun ridho.
Jadi isteri anda harus paham akan ini. Dan ini agama.
Mr. :
Mr. :
Hmm … begitu ya ustad.
Ustad :
Ya iya.
Lagi pula anda kan mampu.
Jadi dia dan anak-anak anda tidak akan terlantar jika anda menambah isteri lagi.
Mr. :
Mr. :
Hmm .. saya jadi semangat nih ustad.
Hehe… Oya kalau boleh tahu Ustad sendiri punya berapa isteri?
Hehe… Oya kalau boleh tahu Ustad sendiri punya berapa isteri?
Ustad :
Tiga belas!
Mr. :
Tiga belas!
Mr. :
Wah ustad? Berarti ustad banyak uang juga ya?
Ustad :
Ah tidak juga. Kalau soal rezeki itukan ditangan Tuhan.
Ah tidak juga. Kalau soal rezeki itu
Mr. :
Memangnya pekerjaan tetap ustad apa ya?
Maaf kalau boleh tahu Ustad.
Ustad :
Ya ini. Berdakwah.
Mr. :
Mr. :
Maksud saya ada pekerjaan bisnis misalnya atau apa begitu?
Ustad :
Oh tidak. Mana sempat.
Saya banyak diundang kemana-mana memberi ceramah.
Mr. :
Wah senang juga Ustad ya.
Ustad :
Yah itulah yang saya katakan tadi.
Rezeki itu datang dari Tuhan.
Kita tinggal menjalani saja. Yang penting kita usaha. Itu saja.
Mr. :
Apa tidak pernah undangan dakwahnya sepi ustad?
Ustad :
Oh pernah. Namanya rezeki kan tidak tetap. Ada turun naiknya juga.
Mr. :
Terus kalau lagi sepi bagaimana ustad mengatasi masalah ekonomi rumah tangganya
dengan 13 isteri Ustad?
Ustad :
Ya kalau untuk makan saya Isnya Allah tidak ada masalah.
Karena setiap saya memberi dakwah,
umumnya jamaah suka memberi saya hadiah.
Mr. :
Mr. :
Hadiah maksudnya ustad?
Ustad :
Yah ada yang memberi uang, beras, makanan. Yaa.. macam-macamlah.
Yah ada yang memberi uang, beras, makanan. Yaa.. macam-macamlah.
Mr. :
Waah salut Ustad asli lancar rezekinya..
Ustad :
Ya itulah saya katakan tadi. Selagi kita hidup di jalan Tuhan,
rezeki itu ada-ada saja.
Makanya saya tidak pernah ragu walaupun isteri saya 13 orang.
Makanya anda juga tidak perlu ragu-ragu. Kalau sudah ada niat, ya jalankan.
Sisanya serahkan pada Allah.
Pasti akan ada jalan.
Oya, kalau boleh tahu, calon isteri kedua anda namanya siapa?
Mr. :
Lady GaGa ustad?
Ustad :
??????????!!!!!!!??????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar