To Be adalah keinginan anda untuk
“menjadi’ Keinginan itu dikaitkan dengan proses untuk mengejar prestasi dengan memanfaatkan
kelebihan-kelebihan yang kita miliki. Contoh dan To Be adalah keinginan untuk
menjadi pengusaha terbaik di Indonesia
yang mampu mempekenjakan 20 ribu lebih karyawan atau keinginan menjadi manajer terbaik
di tempat bekerja.
To Have adalah keinginan Anda
untuk “memiliki” sesuatu. Keinginan tersebut dikaitkan dengan proses meraih
benda-benda materi atau hasil akhir dan sebuah usaha sebagai bentuk dorongan
dan kesenangan duniawinya. Contoh dan To Have adalah keinginan untuk
mendapatkan gaji, tunjangan, fasilitas, rumah, mobil, popularitas, status, dan
pujian. Perbedaan To Be dan To Have tenletak pada titik tujuan yang hendak
dicapai, bukan pada kata-kata. Misalnya, ketika kita mengatakan ingin menjadi
manajer terbaik, pernyataan itu bisa berarti To Be, bisa juga To Have. ini
sangat tergantung dan apa yang menjadi fokus pengejarannya.
Bila yang kita kejar adalah gaji
manajer, fasilitas manajer, mendapatkan pengakuan dan pujian dan banyak orang,
maka keinginan itu merupakan To Have. Tetapi kalau yang kita kejar adalah
kesempatan berprestasi yang lebih besar dan tanggungjawab sebagai seorang
manajer dengan mengerahkan semua kemampuan yang kita miliki, maka keinginan itu
merupakan To Be.
Kalau pikiran kita dijejali To
Have, maka kecenderungannya adalah setiap apa yang kita lakukan harus selalu
mendapat balasan, terutama yang sifatnya lebih ke materi dan kesenangan
duniawi. kita tidak tertantang melakukan pekerjaan-pekerjaan besar kalau tidak
dibayar setimpal atau mendapat kesenangan duniawi lainnya. Prestasi kerja kita
menjadi terbatas karena Anda hanya bekerja sesuai imbalan atau balasan yang
diterima. Akhirnya, potensi diri kita stagnan dan tidak akan pernah berkembang.
Ketika kita mengejar To Have, seringkali kita tergoda untuk menghalalkan
berbagai cara untuk mendapatkan To Have.
Namun demikian, bukan berarti To
Have dilarang. Hanya saja, To Have tak boleh dijadikan kemudi hidup. Bila kita
ingin punya rumah dan mobil, jangan pikirkan rumah dan mobil mewahnya (To
Have). Pikirkan prestasi apa yang harus kita raih agar kita mampu membeli rumah
dan mobil. Bill Gates bisa menjadi orang terkaya di dunia setelah dia
berprestasi di bidang komputer. M. Yunus mendapat hadiah nobel setelah
berprestasi di bidang microfinance. C. Ronaldo mendapat bayaran mahal setelah
ia berprestasi di bidang sepakbola.
Bila kita ingin meraih sukses jangka
panjang sekaligus kemulian hidup, jadikan To Be sebagal kemudi hidup kita.
Sebesar dan sehebat apa pun kita, bila menjadikan To Have sebagai kendali
hidup, kehancuran menanti kita.
Jadikanlah To Be sebagal kendali
hidup dan yakinlah To Have pasti akan mengikuti kita.
Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar