Me & My Imagination

Tanpa imajinasi saya hanya barang mati, tanpa imajinasi dunia saya kecil

dengan imajinasi saya bisa terbang, melampaui diri, melampaui kini, melampaui disini

dengan imajinasi saya jadikan tiada menjadi ada

Ilmu pengetahuan adalah gudang penyimpan hasil imajinasi

Sedang imajinasi adalah mesin cetak ilmu pengetahuan

Senin, 04 Juni 2012

To be dan To Have


Ada dua kata yang sangat menentukan corak hidup kita. Kesalahan memilih kata yang dijadikan sebagai kendali hidup akan berujung pada kehancuran. Sebaliknya, bila kita tepat memilihnya, maka perjalanan hidup kita akan dipenuhi dengan prestasi dan kemuliaan hidup. Dua kata itu adalah To Be dan To Have.

To Be adalah keinginan anda untuk “menjadi’ Keinginan itu dikaitkan dengan proses untuk mengejar prestasi dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang kita miliki. Contoh dan To Be adalah keinginan untuk menjadi pengusaha terbaik di Indonesia yang mampu mempekenjakan 20 ribu lebih karyawan atau keinginan menjadi manajer terbaik di tempat bekerja.

To Have adalah keinginan Anda untuk “memiliki” sesuatu. Keinginan tersebut dikaitkan dengan proses meraih benda-benda materi atau hasil akhir dan sebuah usaha sebagai bentuk dorongan dan kesenangan duniawinya. Contoh dan To Have adalah keinginan untuk mendapatkan gaji, tunjangan, fasilitas, rumah, mobil, popularitas, status, dan pujian. Perbedaan To Be dan To Have tenletak pada titik tujuan yang hendak dicapai, bukan pada kata-kata. Misalnya, ketika kita mengatakan ingin menjadi manajer terbaik, pernyataan itu bisa berarti To Be, bisa juga To Have. ini sangat tergantung dan apa yang menjadi fokus pengejarannya.

Bila yang kita kejar adalah gaji manajer, fasilitas manajer, mendapatkan pengakuan dan pujian dan banyak orang, maka keinginan itu merupakan To Have. Tetapi kalau yang kita kejar adalah kesempatan berprestasi yang lebih besar dan tanggungjawab sebagai seorang manajer dengan mengerahkan semua kemampuan yang kita miliki, maka keinginan itu merupakan To Be.

Kalau pikiran kita dijejali To Have, maka kecenderungannya adalah setiap apa yang kita lakukan harus selalu mendapat balasan, terutama yang sifatnya lebih ke materi dan kesenangan duniawi. kita tidak tertantang melakukan pekerjaan-pekerjaan besar kalau tidak dibayar setimpal atau mendapat kesenangan duniawi lainnya. Prestasi kerja kita menjadi terbatas karena Anda hanya bekerja sesuai imbalan atau balasan yang diterima. Akhirnya, potensi diri kita stagnan dan tidak akan pernah berkembang. Ketika kita mengejar To Have, seringkali kita tergoda untuk menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan To Have.

Namun demikian, bukan berarti To Have dilarang. Hanya saja, To Have tak boleh dijadikan kemudi hidup. Bila kita ingin punya rumah dan mobil, jangan pikirkan rumah dan mobil mewahnya (To Have). Pikirkan prestasi apa yang harus kita raih agar kita mampu membeli rumah dan mobil. Bill Gates bisa menjadi orang terkaya di dunia setelah dia berprestasi di bidang komputer. M. Yunus mendapat hadiah nobel setelah berprestasi di bidang microfinance. C. Ronaldo mendapat bayaran mahal setelah ia berprestasi di bidang sepakbola.
Bila kita ingin meraih sukses jangka panjang sekaligus kemulian hidup, jadikan To Be sebagal kemudi hidup kita. Sebesar dan sehebat apa pun kita, bila menjadikan To Have sebagai kendali hidup, kehancuran menanti kita.

Jadikanlah To Be sebagal kendali hidup dan yakinlah To Have pasti akan mengikuti kita.

Salam.

Tidak ada komentar: