Me & My Imagination

Tanpa imajinasi saya hanya barang mati, tanpa imajinasi dunia saya kecil

dengan imajinasi saya bisa terbang, melampaui diri, melampaui kini, melampaui disini

dengan imajinasi saya jadikan tiada menjadi ada

Ilmu pengetahuan adalah gudang penyimpan hasil imajinasi

Sedang imajinasi adalah mesin cetak ilmu pengetahuan

Minggu, 22 April 2012

Miskin Ide? sini saya hamili ...


Yah baiklah jika anda sudah bersedia saya hamili. Saya akan memperkosa kesadaran anda. Memperkosa memori anda. Jangan mengelak yahhh. Apalagi melawan. Kalau melawan maka penetrasi inspirasi akan macet. Jadi lenturkan pikiran anda. Rileks… santai ….

Inspirasi ...

Itulah kata yang sering disebut banyak orang. Tapi juga banyak yang mengaku mati inspirasi. Padahal inspirasi itu mata air sumber ide. Dan sejatinya mata air ide itu sudah ada dalam diri setiap orang. Harap dicatat, selagi anda hidup sesungguhnya memori anda tak pernah kering dari ide. Karena pabrik ide itu tak pernah berhenti beroperasi, kecuali anda sudah mati. Setiap saat setiap waktu jutaan pikiran selalu berlalu lalang dalam memori anda. Coba anda renungkan sejenak.

Bahkan dalam tidur pun aliran ide itu juga tak berhenti. Kadang dia muncul dalam bentuk mimpi. Paling tidak, ide-ide itu disimpan di alam bawah sadar .Dan pada momen tertentu, ketika sitmulusnya muncul, maka refleks tabungan ide itu akhirnya akan meyembur keluar. Begitulah riwayat dunia ide.

Nah, sekarang apa persoalannya?
Kenapa anda mengalami macet inspirasi?

Penyababnya jika saya rumuskan dalam satu kalimat adalah:
Anda sendiri yang menyumbat saluran inspirasi itu mengalir.
Dan apa sumbatnya?
Jaga image (jaim), takut ditertawakan oleh pembaca, takut dianggap tidak berbobot, takut menerima kritik dan kecaman dari pembaca, takut tidak menarik, takut tidak akan dipuji pembaca, takut dan takuuuuuuuuuttttt……!
Selagi kata takut itu menguasai kesadaran anda maka selama itulah aliran darah inspirasi itu akan tersumbat. Dan itulah sebabnya anda sering macet menulis di paragraf pertama. Dan itulah sebabnya anda sering menghapus setiap kalimat yang sudah anda tulis. Dan itulah sebabnya anda sering ragu-ragu untuk menerbitkan sebuah tulisan, sehingga sering anda tunda dulu untuk dipikir seribu kali lagi.

Apa pesan saya?

Tinggalkan nasehat yang cerewet tentang menulis. Bakar dan lemparkan abunya ke laut. Sekarang gigit bibir anda. Dan hitung sampai tiga: Satu …dua ….tiga, Praaaakkk! Bangkit!

Tulis apa saja yang anda mau. Tulis apa yang terlintas dalam benak anda. Sekali kebiasaan ini anda lakukan maka bagaikan melepas kran air, maka aliran inspirasi anda akan mengalir deras tanpa dapat anda bendung. Terus dan terus mengalir lancar diluar dugaan anda.

Masih ragu?

Ingat, belajar terbaik adalah dari kesalahan. Bukan dari kebetulan. Karena itu bangkitkan diri anda untuk gemar, candu dan mabok melakukan kesalahan dalam menulis. Ingatlah ketika anda belajar sepeda. Anda tak kan pernah pandai mengendarainya sebelum anda mengalami jatuh berkali-kali. Tapi dari kejatuhan itulah anda temukan rahasianya.

Nah, menulis tak ada bedanya. Bermain dengan kata-kata adalah bak main akrobat yang merangsang. Asyik dan menggairahkan. Tapi tentu setelah anda mau melompat dan menceburkan diri tanpa tedeng aling aling ke lautan kata-kata. Bukan dengan menghindarinya, takut apalagi gentar.

Soal ide? Sudah saya bilang. Anda, saya dan kita semua adalah sumur tanpa dasar. Makin ditimba airnya maka semakin banyak isinya. Semakin ide itu disalurkan maka semakin beranak pinak ide itu dalam kesadaran. Dalam memori dalam tabungan ide di alam bawah sadar.

Masalahnya adalah sumbatnya. Sekali lagi sumbatnya.
Sudahlah. Lepas bebaskan diri anda. Mengalir hanyutlah mengikuti setiap lintasan ide. Jangan sortir. Rugi!

Asal anda tahu. Saya menulis tulisan ini tanpa berpikir. Hanya mengikuti hawa nafsu setan menulis. Hingga saya diseret seret ke sana kemari. Dan tanpa saya sadari, tau tau satu tulisan selesai sudah. Preeet! hehehe ..

Tidak ada komentar: