Yah baiklah jika anda sudah bersedia saya hamili. Saya akan
memperkosa kesadaran anda. Memperkosa memori anda. Jangan mengelak yahhh. Apalagi
melawan. Kalau melawan maka penetrasi inspirasi akan macet. Jadi lenturkan
pikiran anda. Rileks… santai ….
Inspirasi ...
Itulah kata yang sering disebut banyak orang. Tapi juga
banyak yang mengaku mati inspirasi. Padahal inspirasi itu mata air sumber ide. Dan
sejatinya mata air ide itu sudah ada dalam diri setiap orang. Harap dicatat, selagi
anda hidup sesungguhnya memori anda tak pernah kering dari ide. Karena pabrik
ide itu tak pernah berhenti beroperasi, kecuali anda sudah mati. Setiap saat
setiap waktu jutaan pikiran selalu berlalu lalang dalam memori anda. Coba anda
renungkan sejenak.
Bahkan dalam tidur pun aliran ide itu juga tak berhenti. Kadang
dia muncul dalam bentuk mimpi. Paling tidak, ide-ide itu disimpan di alam bawah
sadar .Dan pada momen tertentu, ketika sitmulusnya
muncul, maka refleks tabungan ide itu akhirnya akan meyembur keluar. Begitulah
riwayat dunia ide.
Nah, sekarang apa persoalannya?
Kenapa anda mengalami macet inspirasi?
Penyababnya jika saya rumuskan dalam satu kalimat adalah:
Anda sendiri yang menyumbat saluran inspirasi itu mengalir.
Dan apa sumbatnya?
Jaga image (jaim), takut ditertawakan oleh pembaca, takut
dianggap tidak berbobot, takut menerima kritik dan kecaman dari pembaca, takut
tidak menarik, takut tidak akan dipuji pembaca, takut dan takuuuuuuuuuttttt……!
Selagi kata takut itu menguasai kesadaran anda maka selama
itulah aliran darah inspirasi itu akan tersumbat. Dan itulah sebabnya anda
sering macet menulis di paragraf pertama. Dan itulah sebabnya anda sering
menghapus setiap kalimat yang sudah anda tulis. Dan itulah sebabnya anda sering
ragu-ragu untuk menerbitkan sebuah tulisan, sehingga sering anda tunda dulu
untuk dipikir seribu kali lagi.
Apa pesan saya?
Tinggalkan nasehat yang cerewet tentang menulis. Bakar dan
lemparkan abunya ke laut. Sekarang gigit bibir anda. Dan hitung sampai tiga: Satu
…dua ….tiga, Praaaakkk! Bangkit!
Tulis apa saja yang anda mau. Tulis apa yang terlintas dalam
benak anda. Sekali kebiasaan ini anda lakukan maka bagaikan melepas kran air, maka
aliran inspirasi anda akan mengalir deras tanpa dapat anda bendung. Terus dan
terus mengalir lancar diluar dugaan anda.
Masih ragu?
Ingat, belajar terbaik adalah dari kesalahan. Bukan dari kebetulan.
Karena itu bangkitkan diri anda untuk gemar, candu dan mabok melakukan
kesalahan dalam menulis. Ingatlah ketika anda belajar sepeda. Anda tak kan pernah pandai
mengendarainya sebelum anda mengalami jatuh berkali-kali. Tapi dari kejatuhan
itulah anda temukan rahasianya.
Nah, menulis tak ada bedanya. Bermain dengan kata-kata
adalah bak main akrobat yang merangsang. Asyik dan menggairahkan. Tapi tentu
setelah anda mau melompat dan menceburkan diri tanpa tedeng aling aling ke
lautan kata-kata. Bukan dengan menghindarinya, takut apalagi gentar.
Soal ide? Sudah saya bilang. Anda, saya dan kita semua
adalah sumur tanpa dasar. Makin ditimba airnya maka semakin banyak isinya. Semakin
ide itu disalurkan maka semakin beranak pinak ide itu dalam kesadaran. Dalam
memori dalam tabungan ide di alam bawah sadar.
Masalahnya adalah sumbatnya. Sekali lagi sumbatnya.
Sudahlah. Lepas bebaskan diri anda. Mengalir hanyutlah
mengikuti setiap lintasan ide. Jangan sortir. Rugi!
Asal anda tahu. Saya menulis tulisan ini tanpa berpikir. Hanya
mengikuti hawa nafsu setan menulis. Hingga saya diseret seret ke sana kemari. Dan tanpa
saya sadari, tau tau satu tulisan selesai sudah. Preeet! hehehe ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar